Dirjen PKH saat menyaksikan ratusan domba Batur yang ditampilkan (Foto: Humas Ditjen PKH)

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, I
Ketut Diarmita menghadiri acara Dieng
Culture Festival Domba Batur
, Sabtu (4/8/2018) di Lapangan Soeharto Withlem
Dieng Kulon, Banjarnegara. Festival Domba Batur merupakan ajang pesta insan
peternakan untuk menampilkan keberhasilan yang dicapai oleh peternak maupun stakeholder peternakan, serta menjadikan
domba Batur menjadi ikon budaya masyarakat Banjarnegara.

Domba Batur saat ini menjadi domba kebanggaan masyarakat
Banjarnegara, khususnya di daerah Batur dan sekitarnya yang telah
mengembangkannya secara turun-temurun. Domba ini berasal dari persilangan
antara domba Merino dengan domba Ekor Tipis.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Infovet kemarin, pada
kesempatan tersebut I Ketut Diarmita menyampaikan dalam upaya melestarikan
domba Batur dan sebagai perlindungan hukum terhadap plasma nutfah Indonesia
tersebut, Kementerian Pertanian menetapkan Domba Batur sebagai rumpun/galur
ternak melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2916 tahun 2011 tanggal 17
Juni 2011.
Ketut menyebutkan, populasi domba Batur di tahun 2018 sebanyak
7.900 ekor. Jumlah tersebut menurun sebanyak 40% bila dibandingkan dengan
populasi tahun 2017 yakni sekitar 13.173 ekor. “Intinya pakan, pakan, pakan dan
pengendalian penyakit untuk meningkatkan populasi ternak,” tegasnya.
Terkait dengan peningkatan produksi dan pengembangan pakan,
Ketut menghimbau agar peternak berkomunikasi dengan UPT kami Balai Besar
Pembibitan Ternak Unggul dan Pengembangan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT)
Baturaden, dan jika ada laporan penyakit segera komunikasikan dengan Balai Besar
Veteriner Wates.
Lebih lanjut, Ketut menjelaskan tantangan yang perlu diatasi
bersama untuk meningkatkan populasi domba Batur adalah terkait penjualan dan
pemotongan domba Batur yang tak terkendali dan adanya penurunan kualitas akibat
terjadinya inbreeding. Untuk
mempertahankan dan melestarikan sumberdaya genetik domba Batur, Kementerian
Pertanian telah menetapkan Kabupaten Banjarnegara sebagai wilayah sumber bibit
domba Batur melalui Kepmentan Nomor 352 Tahun 2015.
Kementan siap membantu pengembangan domba Garut, melalui pengajuan e-proposal, kata Ketut.
“Tantangan pasca panen harus menjadi perhatian juga,
terutama dalam mengolah wool domba Batur agar mempunyai nilai tambah bagi
peternak sekaligus juga akan memberikan side
effect
bagi pertumbuhan wisata di wilayah Dieng,” tambahnya.
Belum lama ini Indonesia mengekspor domba sebanyak 2.100
ekor ke Malaysia. Terbukanya akses pasar ke beberapa negara, Ketut berharap
dapat menjadi peluang bagi peternak dalam meningkatkan produksi domba Batur. “Terkait
pengembangan domba Garut ke depan, Kementan siap membantu asal sesuai dengan
aturan yang ada yaitu melalui pengajuan proposal via e-proposal,” tandasnya (NDV)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *