Untuk keempat
kalinya (International
Livestock, Dairy, Meat Processing and Aquaculture Exposition)
digelar di Indonesia. Pameran sektor level
internasional ini digelar selama tiga hari (18 s/d 20 September 2019) di
Indonesia Convention Exhibition Bumi Serpong Damai (ICE BSD) Tangerang, Banten.
Pameran ini terselenggara oleh kerja sama PT Permata Kreasi Media (PKM) bersama
VNU Exhibitions Asia Pacific yang juga mengikutertakan Federasi Masyarakat
Perunggasan Indonesia (FMPI).
Meskipun
diadakan tiap dua tahun sekali, kemeriahan tetap mewarnai , tahun ini tema
pameran manajemen limbah dan produksi untuk industri yang berkelanjutan.
Widianto Dwi Surya, Dirut PT PKM mengatakan bahwa ILDEX tahun ini bisa dibilang
semakin baik ketimbang sebelumnya, pasalnya dari segi teknis pengelola semakin
memahami pekerjaannya dan secara non teknis penyelenggara terus mendapatkan
dukungan dari seluruh
stakeholders yang berkecimpung di dunia .
Widianto
melanjutkan bahwa pada tahun ini 250
exhibitor dari 25 negara mejeng di ILDEX 2019. Secara persentase, jumlah
exhibitor menigkat 15% dari ILDEX 2 tahun yang lalu. Dirinya berharap 10.000
pengunjung datang pada perhelatan kali ini. Peningkatan juga terlihat dari
venue yang digunakan, karena secara lokasi dan
segi luasan ICE BSD lebih strategis, mudah dijangkau dan
hall yang digunakan juga lebih besar.
Pada
kesempatan yang sama Heiko M. Stutzinger,
Managing
Director VNU Exhibitions
Asia
Pacific mengatakan bahwa dalam ILDEX kali ini terasa special karena selain
dapat melihat inovasi terbaru dalam bidang peternakan, tersedia pula
booth yang berisikan hewan hidup sehingga
pengunjung dapat melihat langsung beberapa jenis ternak unggulan Indonesia.
Opening Ceremony ILDEX 2019

Referensi Pertumbuhan Industri Peternakan
Nasional
Presiden
Komisaris PT PKM Tri Hardiyanto memaparkan seperti pada ILDEX sebelumnya, di
tahun ini ILDEX menjadi referensi pertumbuhan bisnis peternakan nasional.
Sebagai tempat bertemunya
stakeholder ILDEX diharapkan mampu menjadi fasilitator
bagi pelaku industri peternakan global dalam memperkuat jejaring bisnisnya. Selain
pertumbuhan bisnis, ILDEX 2019 juga menjadi referensi pertumbuhan dan kemajuan
teknologi sektor peternakan yang bermuara pada kemajuan teknologi industri
peternakan Indonesia. Sinergisme antara bisnis dan kemajuan teknologi
peternakan diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri peternakan
Indoensia agar dapat berbicara banyak dalam industri peternakan global.
Hadirnya
ILDEX juga diharapkan Tri agar dapat mendorong peningkatan konsumsi protein
hewani asal ternak masyarakat Indonesia. Peningkatan ini akan berdampak
langsung kepada kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam menyongsong
masyarakat industrial 4.0 yang terus berkembang.
“Mengusung semboyan ‘For The Locals, by The Locals’ menjadi pembeda ILDEX
2019 dengan pameran peternakan lainnya. Dari sisi tempat penyelenggaran, ICE
BSD menjadi salah satu indikator bahwa ILDEX Indonesia 2019 menjadi pameran
peternakan yang terus tumbuh dan menjadi magnet bagi industri peternakan
nasional. Tak hanya dari sisi bisnis semata, keterlibatan asosiasi peternakan
nasional sebagai penyelenggara dalam hal ini direpresentasikan oleh Federasi
Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) dan asosiasi lainnya sebagai pendukung
pameran menjadikan ILDEX Indonesia menjadi ‘rumah’ bagi pelaku industri
peternakan nasional,” pungkas Tri lebih lanjut.

Manajemen
Limbah Peternakan

 

Walaupun ILDEX Indonesia 2019
tetap mempertahankan fokusnya pada sektor industri rantai produksi protein
hewani dengan peningkatan produksi daging, baik perunggasan (telur dan daging)
, persapian, susu, pakan, kesehatan hewan, peralatan peternakan dan akuakultur,
namun perlu suatu komitmen untuk memaksimalkan usaha dalam mengatasi masalah
limbah di Indonesia.
Oleh itu, pada ILDEX
Indonesia 2019 mengangkat tema pentingnya manajemen limbah dan produksi yang
ramah lingkungan untuk keberhasilan industri peternakan yang berkelanjutan.
“Keinginan pemerintah Indonesia untuk menurunkan produksi limbah sebanyak 70 %
di 2025 perlu didukung oleh pengembangan teknologi dalam manajemen limbah. Hal
ini merupakan alasan bahwa ILDEX Indonesia diharapkan mampu menghadirkan
teknologi terkait manajemen limbah,” terangnya.
Melalui pameran ILDEX 2019
ini, lanjut Widi, diyakini akan memberikan manfaat yang luas kepada para
peternak untuk berusaha dengan lebih efektif dan efisien. Berbagai inovasi dan
teknologi bisa dijumpai di ILDEX Indonesia 2019, serta penerapan transformasi
teknologi 4.0 di sektor peternakan yang menjadi salah satu fokus, sehingga
bisnis peternakan akan mendapatkan akurasi lebih tinggi, cepat dan efisien
mulai hulu sampai hilir.
Dia meyakini ILDEX
Indonesia 2019 bisa menjadi ajang bertukar informasi, teknologi dan kerja sama
perdagangan antar negara, menjadi ajang promosi bagi pelaku peternakan serta
terjadinya kontrak penjualan yang diharapkan, mengingat pameran ini adalah pameran B to B.
Selain Expo, pada ILDEX
2019 terdapat seminar baik yang diselenggarakan oleh asosiasi peternakan maupun
perusahaan. Ada pula Penganugerahan Indonesia Poultry
Veterinarian Award 
(INPOVA) yang digagas oleh Asosiasi Dokter
Hewan Perunggasan Indonesia (ADHPI).
“Harapan kami, PT
Permata Kreasi Media, selaku penyelenggara pameran bahwa melalui ILDEX
Indonesia dapat melahirkan inovasi-inovasi baru di bidang pameran serta yang
paling penting terjadinya kontrak penjualan yang peserta pameran harapkan,”
harap Widianto.

Upacara pembukaan ILDEX
Indonesia 2019 juga diisi dengan penganugerahan Indonesian
Poultry Veterinary Award 
(Inpova 2019). Penghargaan
kategori Indonesian Veterinary Poultry Scientist diraih
oleh Dr drh NLP Indi Dharmayanti Msi, kategori Veterinary
Poultry Business Management Award 
oleh drh Edy Purwoko, 
dan Veterinary Poultry Technical Consultant Award diraih
oleh drh Baskoro Tri Caroko. (CR)

Agribiz Network

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *