Dinas Peternakan sejumlah provinsi memastikan hewan kurban bebas Antraks. (Foto: Nunung)

 

Jelang
perayaan Idul Adha 1439 Hijriah, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP)
Provinsi Jawa Barat mewaspadai ancaman hewan kurban yang terjangkit Antraks.
“Kita
juga menerima kiriman hewan kurban dari luar, nanti akan kita periksa di
lokasi cek point,” ujar Kadis Pangan dan Peternakan Provinsi Jabar, Dewi
Sartika, di Bandung, Rabu, 1 Agustus 2018, seperti dilansir dari Kantor Berita
Antara.
Dewi
menerangkan pengawasan hewan kurban itu akan bekerja sama dengan tempat potong
hewan, dokter hewan dari IPB dan Unpad, untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan
sebelum didistribusikan.
Apalagi
Jabar akan kedatangan hewan kurban yang berasal dari wilayah yang rawan terjadi
endemik Antraks seperti Jateng, Yogyakarta, Jatim, NTT dan NTB.
Selain
pengawasan, upaya Pemprov Jabar mencegah hewan agar terbebas dari Antraks yaitu
dengan melakukan vaksinasi terhadap hewan kurban yang berasal dari Jabar maupun
luar daerah. Menurut dia, pemerintah akan menyiapkan 29 ribu lebih vaksin, yang
akan difokuskan untuk dilakukan vaksinasi di daerah atau desa yang disinyalir
terpapar antraks.

“Di
Jabar itu ada lima Kabupaten dan tiga kota yang rawan antraks diantaranya
Bogor, Bekasi, 
Purwakarta, Karawang, Subang, Bogor, Depok dan Bekasi. Tapi
walau sekarang kasus Antraks belum ada, tapi kita tetap awasi dan cegah,”
tandasnya.

Sementara
itu Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Kendari mulai melakukan pengawasan
hewan ternak dengan membentuk tim khusus untuk memastikan kesehatan hewan
ternak di 11 Kecamatan yang ada di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Kepala
Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Kendari, Sitti Ganef, mengatakan tim
pengawas telah dibentuk untuk menghadapi hari raya kurban ini. Tim terdiri dari
dokter dan para medis yang ahli dalam penanganan kesehatan hewan. Mereka
ditugaskan mengecek hewan ternak, utamanya kesehatannya agar layak konsumsi dan
dijadikan kurban.
“Kita
sudah bentuk tim yang akan mobile
memeriksa kesehatan hewan yang layak untuk dijadikan kurban. Tim ini akan turun
seminggu sebelum lebaran dan sesudah lebaran,” kata Sitti Ganef ditemui di
kantor Wali Kota Kendari, Rabu (1/8/2018), dilansir dari sultrakini.com.
Selain
memeriksa kesehatan hewan sebelum hari raya, tim juga memantau kesehatan hewan
saat hari raya Idul Adha di rumah potong hewan (RPH).
Demi
mengantisipasi pemotongan sapi-sapi produktif pada saat hari raya nantinya,
pihaknya terus melakukan sosialisasi untuk tidak melakukan pemotongan hewan
produktif guna mewujudkan program upaya khusus sapi wajib bunting (Upsus
Siwab).
Dinas
Pertanian dan Peternakan Kota Kendari juga membuka kesempatan bagi masyarakat
yang membutuhkan pelayanan pemeriksaan kesehatan hewannya sebelum dijadikan
kurban. ***

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *