Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan serta sejumlah tokoh asosiasi menyatakan dukungan terhadap terselenggaranya konferensi internasional perunggasan IIPC (Indonesia International Poultry Conference)

Dr Drh I Ketut Diarmita , MP 
Dr Drh I Ketut Diarmita , MP 

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Dr Drh I Ketut Diarmita , MP menyambut baik dan mendukung terselenggaranya acara IIPC (Indonesia International Poultry Conference) yang akan berlangsung di Solo tanggal 2-4 April 2020.
Kepada Infovet, Selasa (3/03/20) ia mengatakan, melihat acaranya, pihaknya berpandangan acara ini sangat bagus untuk diikuti stakeholder perunggasan baik dari asosiasi perunggasan, kalangan pelaku usaha perunggasan hulu hingga hilir, industri sarana produksi, kalangan peneliti, kampus maupun pemerintah.

Narasumber dari konferensi ini sangat lengkap, menghadirkan pakar-pakar perunggasan top Indonesia dan narasumber luar negeri baik dari lembaga international maupun industri. Hal ini akan membuat acara ini menjadi lebih bermakna. apalagi dengan adanya acara wisata budaya diharapkan IIPC lebih berkesan bagi peserta dan ikut berkontribudi dalam pengembangan wisata Budaya Indonesia.

“Saya percaya dengan pengelolaan yang profesional acara ini terus berkembang di masa mendatang. IIPC diharapkan membawa nama harum indonesia khususnya di kalangan perunggasan dunia. Selain itu IIPC ikut berkontrubisi dalam meningkatkan daya saing perunggasan nasional karena di forum ini terjadi sharing ilmu dan pengalaman dari berbagai pakar dan kalangan industri” harap Dirjen.

Drh. M Munawaroh MM

Sementara itu Ketua Umum PB PDHI (Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia) Drh. M Munawaroh MM, mendukung tema IIPC “Saya mendukung acara IIPC, karena event konferensi perunggasan internasional memang perlu diselenggarakan di Indonesia sebagai negara yang masuk dalam 10 negara besar produsen unggas dunia. Selain itu topiknya sangat relevan dengan permasalahan aktual saat ini tentang manajemen dan teknologi kesehatan unggas di era free AGP. Saya menghimbau para dokter hewan hadir sebagai peserta di acara ini, “ujar Ketua Umum PB PDHI.

Menurutnya, dokter hewan memiliki peran strategis dalam penggunaan antibiotik. Sebagai konsultan teknis peternakan dokter hewan wajib mengajak para pelaku usaha peternakan untuk bijak dalam penggunaan antibiotik mesti menganut 4 R yaitu Right Drug, Right Dose, Right Time, Right Duration.

 Ir. Tri Hardiyanto
 Ir. Tri Hardiyanto

Dewan Pembina GOPAN (Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional) Ir. Tri Hardiyanto mengatakan IIPC diharapkan bisa menjadi forum sharing ilmu dan pengalaman mengenai teknis budidaya perunggasan sehingga daya saing perunggasan nasional meningkat.

“Perunggasan kita menghadapi tantangan baru dengan adanya pelarangan AGP, namun saya yakin semua ada solusinya, karena para pakar terus melakukan kajian mengenai budidaya perunggasan yang sesuai perkembangan zaman,” ujar Tri.

Ia menjelaskan, teknis Budidaya yang dimaksud adalah budidaya dalam arti luas termasuk SOP (standar Operating Procedure) baru dan program pengobatan baru menuju Nona alias Non Antibiotik dimana antibiotik diharapkan bisa digantikan dengan probiotik dan produk lain seperti jamu, yang bahan bakunya banyak di Indonesia ,” tambah Tri yang juga pendiri GOPAN

Ia menambahkan , disaat corona virus sudah masuk ke Indonesia  perlu dikaji bagaimana tipe vaksin unggas kita apakah masih tepat? Bagaimana dengan SOP biosekuriti? Dalam aspek teknis lainnya perlu perhatian antara lain kewilayahan peternakan yang masih crowded, umur ayam yang tidak beraturan di area area padat tenak, dengan kepemilikan yang beragam.

“Kerugian peternak saat ini 40 sampai 50 persen berasal dari kegagalan produksi yang mengakibatkan harga lebih terpuruk lagi disaat harga jual memang jatuh akibat over supply,” tambah Tri. Hal ini berarti forum yang membahas teknis seperti IIPC menjadi sangat penting

Drh Irawati Fari 
Drh Irawati Fari 

Ketua Umum ASOHI (Asosiasi Obat Hewan Indonesia ) Drh Irawati Fari menyambut baik terselenggaranya IIPC di Solo. “Saya menghimbau perusahaan obat hewan dan stakeholders perunggasan berpartisipasi dalam event penting ini baik sebagai sponspor maupun mengirim customer atau staf untuk hadir di acara ini,” ujar Irawati.

Ia menambahkan, dengan diselenggarakan IIPC ini , selain menjadi ajang pertemuan para pelaku perunggasan dan stake holders terkait, juga akan bermanfaat untuk sharing ilmu , kondisi ter-upadate terkait penyakit unggas , informasi terkait penelitian-penelitian dan kesehatan unggas baik dari dalam maupun luar negeri.

Dr. Drh. Desianto B Utomo

Hal senada disampaikan oleh Ketua Umum GPMT (Gabungan Perusahaan Makanan Ternak) Drh. Desianto Budi Utomo, PhD. Ia mengharapkan agar melalui acara IIPC,  informasi mengenai manajemen dan teknologi perunggasan di era AGP free bisa makin tersebar luas dan bermanfaat bagi pelaku usaha perunggasan.

Menurut Desianto, para Feedmillers, terutama bagian produksi, diharapkan bisa lebih cepat dalam mengadopsi Manufacturing Technology dalam kaitan revolusi industri 4.0. Disamping itu juga diharapkan bisa meningkatkan utilisasi dari bahan baku lokal yang tersedia di Indonesia. Hal-hal tersebut  bisa juga didapatkan informasinya ketika saat seminar teknis maupun dalam forum diskusi dengan para pakar di ajang IIPC.

“Selamat meningkatkan pengetahuan dan wawasan di industri perunggasan melalui IIPC,” tegas Ketua Umum GPMT.

IIPC (Indonesia International Poultry Conference)  yang akan dihelat pada Kamis-Sabtu  2-4 April 2020 di Hotel Alana, Blulukan-Solo itu mengambil tema “Poultry Health Management & Technology in AGP Free Era”.

Drh Rakhmat Nuriyanto MM 
selaku komite ahli menjelaskan, tema ini dipilih karena sejak adanya pelarangan AGP awal tahun 2018 pelaku usaha perunggasan masih membutuhkan proses penyesuaian manajemen dan teknologi dalam melakukan budidaya unggas tanpa AGP. Para ahli yang akan dihadirkan akan menjelaskan berbagai sisi secara lengkap.

Konferensi ini menjadi sangat penting untuk dihadiri baik dari kalangan industri perunggasan maupun dari kalangan ilmuwan perunggasan seperti akademisi maupun lembaga terkait lainnya.

IIPC menghadirkan narasumber ahli perunggasan ternama dari dalam dan luar negeri yang meliputi berbagai disiplin ilmu perunggasan, antara lain:

  1.  Dr Luuk Schoonman (FAO Expert)
  2.  Dr. Orlando Fernandez , USSEC (United State Syobean Export Council) expert
  3.  Prof. Dr. Drh. Charles Rangga Tabbu (Gadjah Mada University)
  4.  Dr. Drh. Nlp Indi Dharmayanti (Indonesian Research Center for Veterinery Science).
  5.  Prof. Dr. Drh. Michael Haryadi (Gadjah Mada University)
  6.  Mr Tony Unandar (Privat Poultry Farm Consultant)
  7.  Narasumber pendukung dari Industri dalam dan luar negeri

Dalam rangkaian acara IIPC selain hadirnya para narasumber terkemuka, peserta juga diajak mengikuti acara bernuasa budaya. Direncanakan akan diselenggarakan welcome party bersama Walikota Solo di Loji Gandrung yang merupakan Cagar Budaya Kota Surakarta,  acara wisata kuliner , serta kunjungan ke The Heritage Palace, sebuah destinasi wisata baru di kota Surakarta.

Untuk mengikuti acara IIPC, peserta dapat memilih paket kepesertaan sebesar Rp. 6.000.000/orang  (menginap single bed), atau Rp. 5.000.000 (menginap twin bed). Pendaftaran online melalui klik http://bit.ly/IIPC2020FORM , atau hubungi panitia  +628777 829 6375  (Mariyam )***

Narasumber : http://www.majalahinfovet.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *