PT Charoen Pokphand Indonesia Serang

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk membukukan kenaikan penjualan di kuartal III 2019. Anggota indeks mencatat kenaikan penjualan sebesar 11,46% menjadi Rp 43,89 triliun dibandingkan periode sama 2018 yang sebesar Rp 39,38 triliun.

Mengutip laporan keuangan yang dirilis di BEI, Kamis (31/10), penjualan terbesar Charoen berasal dari pakan ternak yakn i Rp 21,13 triliun atau tumbuh 12,17% dari periode sama tahun lalu.

Pendapatan Charoen Pokphand Indonesia juga disokong dari ayam pedaging yang naik 9,81% menjadi Rp 12,62 triliun dari year on year (yoy). Kemudian penjualan anak ayam usia sehari (DOC) juga tumbuh 14,55% menjadi Rp 5,10 triliun yoy.

Penjualan ayam olahan tumbuh 12,48% menjadi Rp 3,65 triliun yoy dan penjualan lain-lain tumbuh tipis 1,5% menjadi Rp 1,38 triliun yoy.

Namun kenaikan penjualan itu tertekan membengkaknya beban pokok penjualan. Charoen Pokphand Indonesia mencatat beban pokok penjualan meroket 18,25% yoy menjadi Rp 38,43 triliun.

Selain itu, selama periode Januari-September 2019 harga  ayam ras (live birth) juga tertekan dengan rata-rata Rp 15.000 per kilogram (kg). Padahal di Harga Pokok Produksi (HPP) ayam yang ditetapkan Kemendag di Rp 19.000 per kg.

Akibatnya, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 26% menjadi Rp 2,56 triliun dibandingkan periode sama 2018 yang sebesar Rp 3,46 triliun.

Meski demikian, Charoen Pokphand Indonesia mencatat kenaikan nilai aset sebesar 4,37% menjadi Rp 28,8 triliun dibandingkan 31 Desember 2018 yang sebesar Rp 27,64 triliun.

Pada perdagangan Kamis (31/10) saham Charoen Pokphand Indonesia ditutup turun 1,95% menjadi Rp 6.300 per saham.

Narasumber : investasi.kontan.co.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *