Tahun 2018, Tahun Waspada Penyakit Ikan & Udang,
Beranda Berita dan InformasiKESEHATAN IKAN & LINGKUNGANTahun 2018, Tahun Waspada Penyakit Ikan & Udang,
- 12-01-17
- 386
- KESEHATAN IKAN & LINGKUNGAN
-
Tahun 2018, Tahun Waspada Penyakit Ikan & Udang,
Indonesia diakui berhasil menangani berbagai macam penyakit ikan dan udang. Namun janganlah terlena dengan keberhasilan ini. Tahun 2018 semua pemangku kepentingan perikanan harus waspada terhadap tantangan penyakit.
Demikian terungkap dalam seminar nasional tentang Outlook Penyakit Ikan dan Udang 2018 dengan tema Menjaga Stabilitas Produksi Akuakultur dan Memenangkan Kompetisi di Pasar Global, yang berlangsung di ruang seminar STP (Sekolah Tinggi Perikanan) Pasar Minggu, Rabu, 29 Nopember 2017. Seminar diselenggarakan oleh Majalah Info Akuakultur bekerjasama dengan dengan Indonesian Network on Fish Health Management (INFHEM) dan Sekolah Tinggi Perikanan (STP) diikuti lebih dari 100 orang dari berbagai kalangan dan berbagai daerah, meliputi pelaku budidaya, industri pakan, industri obat ikan, peralatan budidaya perikanan, asosiasi bidang perikanan, para dosen, utusan pemerintah, peneliti. Beberapa di antaranya hadir dari Riau, NTT, lampung, Sidoarjo dan sebagainya.
Ketua STP Heri Edy memberikan sambutan pembukaan dilanjutkan dengan pengarahan oleh Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebijakto yang sekaligus membuka secara resmi seminar nasional tersebut, dilanjutkan dengan melantik pengurus Infhem periode 2017-2020 yang dipimpin oleh Maskur (mantan Direktur Kesehatan Ikan dan Lingkungan).
Ketua STP maupun Dirjen menyambut baik acara seminar nasional ini dan mengharapkan seminar ini bermanfaat bagi peserta dan dapat menjadi agenda tahunan bagi Infhem maupun Info Akuakultur.
Dirjen Perikanan Budidaya menyampaikan berbagai upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi perikanan serta berbagai upaya untuk mengendalikan penyakit ikan dan udang serta masalah-masalah lingkungan. Upaya menangani kasus upwelling misalnya, saat ini tengah diupayakan secara serius agar semakin berkurang di tahun mendatang. Ia mengharapkan peran serta semua pihak dalam mengendalikan penyakit. Infhem diharapkan memunyai peran besar untuk memberi masukan kepada pemerintah dalam upaya mengendalikan penyakit ikan dan udang.
Sesuai rencana , seminar menghadirkan 3 pembicara dengan kompetensi masing-masing yang sudah diakui reputasinya oleh publik, yakni Prof Dr. Slamet Budi Prayitno (Guru Besar FPIK UNDIP), Ir. Taukhid, MSc (Peneliti di Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan, KKP), Dr. Yuri Sutanto (Peneliti PT. Central Proteina Prima). Seminar dipandu oleh Ir. Maskur, M.Si (Ketua Infhem) sebagai Moderator. Slamet Budi Prayitno menyampaikan paparan umum tentang situasi penyakit ikan dan udang serta prediksi penyakit tahun 2018, Taukhid memaparkan penyakit ikan dan prediksi 2018, sedangkan Yuri Sutanto menyampaikan penyakit udang dan prediksi 2018.
Harapan terhadap Infhem juga muncul dari peserta seminar dalam sesi tanya jawab. Seorang peserta dari Lampung mengharapkan Infhem melibatkan kalangan industri pakan, dan pelaku budidaya, khususnya mereka yang berada di lapangan. “Para technical service perusahaan pakan mengikuti permasalahan lapangan setiap saat sehingga dapat berkontribusi besar dalam menyampaikan informasi kepada Infhem”,ujarnya.
Peserta lainnya ada yang menyayangkan perubahan struktur organisasi KKP dimana Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan dihapus, padahal masalah kesehatan ikan dan lingkunan adalah dua hal yang menyatu dan menjadi permasalahan utama kalangan pembudidaya.
Info selengkapnya mengenai hasil seminar akan dimuat di Majalah Info Akuakultur edisi desember 2017. (Bams)***
- Komentar
- 0