PEMDA JAWA BARAT DAN PINSAR INDONESIA GEBRAK KONSUMSI DAGING DAN TELUR AYAM
Di tengah pandemi COVID-19 yang hingga kini belum tuntas, acara dilaksanakan dengan Prokes ketat. Tampak hadir sebagai narasumber Ir H. Jafar Ismail (Kepala Dinas Ketahanan Pangan & Peternakan Jabar/DKPP), H. Uu Ruzhanul Ulum (Wakil Gubernur Jabar), Atalia Praratya Kamil (Ketua Tim Penggerak PKK Jabar), Singgih Januratmoko (Ketua Umum Pinsar Indonesia) dan Julistio Djais (Dokter Gizi Anak).
Menurut Jafar, konsumsi daging dan telur ayam sangat penting bagi masyarakat, mengingat protein hewani ini mampu memperbaiki gizi sebagai usaha pencegahan peningkatan kasus stunting di Jabar.
“Oleh karena itu, ibu hamil perlu diperhatikan asupan gizinya terutama protein hewani dari daging  dan telur ayam. Karena manfaatnya untuk meningkatkan imunitas dan kecerdasan,” ujar Jafar.
Hal serupa juga disampaikan Ruzhanul Ulum, bahwa Jabar yang sangat potensial dalam penyediaan protein hewani asal ayam, namun ternyata kasus stunting masih ada. Maka dari itu, kata dia, diperlukan kalaborisasi PKK se-Jabar dan seluruh pemerintah kabupaten/kota untuk serentak mengedukasi masyarakat akan pentingnya mengonsumsi daging dan telur ayam.
“Jangan para bapak lebih mementingkan beli rokok dan para ibu lebih mementingkan beli pulsa daripada membeli daging dan telur ayam sebagai perbaikan gizi anak, karena merekalah aset penerus bangsa ini,” tutur Ruzhanul.
“Selain itu, peranan media juga penting dalam mendukung edukasi masyarakat untuk sadar gizi, disamping media perlu memberikan informasi yang benar dan menangkal isu-isu hoaks yang berkembang di masyarakat kita.”
Konsumsi daging dan telur ayam jelas sangat bermanfaat bagi kesehatan. Dijelaskan Julistio Djais, bahwa dalam daging dan telur ayam terdapat asam amino lengkap, terutama asam amino esensial yang memberi pengaruh terhadap pertumbuhan dan kekebalan.
“Tumbuh dan kembang anak sangat dipengaruhi kualitas pangan yang dikonsumsi, antara lain protein hewani yang salah satunya berasal dari daging dan telur ayam, yang merupakan sumber protein paling murah dari yang lainnya,” kata Julistio.
Upaya-upaya peningkatan konsumsi protein tersebut juga terus dilakukan di Jabar. Atalia Praratya Kamil bersama sekitar 800 ribuan kader PKK-nya sudah melaksanakan berbagai edukasi tentang pentingnya asupan gizi sehat, aman dan berimbang. Ia juga menyebut bahwa stunting di Jabar turun dari 31,1% menjadi 26% (2021).
“Intervensi positif kita menuai hasil, namun diperlukan edukasi ekstra merubah pola kebiasaan untuk mengonsumsi daging dan telur ayam,” ucap Atalia.
Ungkapan senada juga disampaikan Singgih Januratmoko. Pihaknya melalui Pinsar Indonesia juga terus berupaya meningkatkan kesejahteraan peternak dan konsumsi protein hewani masyarakat, berkolaborasi dengan banyak pihak menggelar berbagai kegiatan edukasi ke pelosok Tanah Air.
Pada kesempatan tersebut, dilakukan simbolis makan ayam goreng dan telur rebus bersama sebagai bentuk kampanye edukasi gizi. Dilakukan pula penyerahan 5.000 paket daging dan telur ayam untuk daerah kasus stunting di Jabar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *