Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian memberikan pembibitan ayam sebanyak 10.000 ekor supaya dikembangkan di Provinsi Kalimantan Timur.

Hal itu dilakukan untuk menyokong pemenuhan kebutuhan daging ayam di Kaltim sebagai bakal Ibu Kota Negara.

Data Kementan menyebutkan kebutuhan unggas di Kaltim sebesar 39,6 ribu ton dengan persentase produksi terhadap kebutuhan mencapai 171,9%. Proyeksi itu dengan asumsi sebanyak 3,58 juta penduduk Kaltim.

Kementan juga memproyeksikan kebutuhan pangan ke depan untuk daging unggas 60,9 ribu ton dengan jumlah penduduk 5,58 juta jiwa.

Kebutuhan daging unggas di Kaltim tercatat lebih unggul dibandingkan dengan daging ruminansia sebanyak 24,1 ribu ton untuk 3,58 juta penduduk Kaltim serta 36,9 ribu ton untuk 5,58 juta jiwa.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Timur Dadang Sudarya mengatakan, alokasi tersebut untuk pertama kalinya diberikan kepada Kaltim.

“Kebutuhan ayam lokal dari pemerintah selama ini belum kebagiaan baru tahun ini dapat bantuan. Jadi jumlahnya tergolong besar untuk perdana,” ungkapnya Senin (2/9/2019).

Rencananya, lanjut dia, dengan alokasi tersebut pihaknya akan kembangkan bersama Unit Pelaksana Teknis Daerah lainnya. Selanjutnya untuk peranakannya dan pembesarannya akan dilakukan oleh kelompok tani yang ada.

Menurut Dadang, saat ini bumi etam telah memenuhi kebutuhan daging ayam ras lokal mencapai 68 juta DOC yang berasal dari perusahaan breeding farm. Dari 68 juta itu 65 juta DOC di antaranya dipelihara oleh peternak sedangkan sisanya 3 juta ekor bisa dijual ke luar Kaltim.

Dengan jumlah itu, Kaltim bisa memenuhi 90,5% dari kebutuhan dan dapat dikatakan mampu untuk melakukan swasembada. Bahkan ditargetkan hingga akhir tahun ini jumlah itu bertambah menjadi 76 juta DOC. Jumlah itu tergolong naik dari realisasi tahun sebelumnya sebanyak 68 juta ekor.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam kunjungannya ke Balikpapan pada akhir pekan lalu mengatakan pemerintah perlu untuk menyiapkan pasokan bahan pangan di Kaltim lebih awal sebelum pemindahan ibu kota mulai terlaksana pada 2024 mendatang.

Amran menyebutkan memberikan bantuan pembibitan unggas sebanyak 10.000. Dia melanjutkan jika Kaltim berhasil melakukan pengembangbiakan secara cepat, pihaknya akan kembali memberikan tambahan pembibitan menjadi 50.000. Jumlah bantuan pembibitan itu juga bisa berkembang menjadi 100.000 untuk tahun depan.

“Ini pakannya sudah ada ternaknya sudah ada. Kalau rampung 10.000 kami tambah 50.000 . Rampung lagi Januari tahun depan 100.000,” tekannya.

Sementara itu, Gubernur Kaltim Isran Noor juga akan memanfaatkan bekas lahan tambang di Kaltim sebagai alternatif lahan pertanian atau peternakan.

“Kita bisa gunakan untuk pertanian. Tanaman-tanaman keras seperti jagung. Bisa juga pohon, bisa juga lahan ternak. Bisa juga ditanami tanaman pakan ternak misal rumput gajah,” jelasnya.

Namun, hal itu, tekan Isran memang berproses dan memerlukan waktu cukup lama dan bertahap dalam melakukan reklamasi lahan.

Narasumber : kalimantan.bisnis.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *