PT Perikanan Nusantara (Persero) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Mimika melakukan pengelolaan single cold storage di wilayah tersebut. Beroperasinya gudang beku ini diyakini mampu menambah pendapatan asli daerah (PAD).

Direktur Utama Perikanan Nusantara (Perinus) Yana Aditya mengatakan dalam ruang lingkup kerja sama ini, pihaknya sebagai operator yang mengoperasikan dua unit cold storage berkapasitas 200 ton tersebut. Pihaknya juga sebagai offtaker yang akan membeli hasil ikan di wilayah Mimika untuk dipasarkan baik di dalam negeri maupun ekspor.

Terkait ekspor, pihaknya belum menentukan pasar mana saja yang disasar karena cold storage ini baru akan dioperasikan dua pekan lagi. Namun,  pasar Perinus tercatat cukup besar di Jepang, Bangladesh, China, dan Vietnam.

“Nanti kita lihat dari Mimika ini produknya apa,” ujarnya saat penandatanganan MoU dengan Bupati Mimika Eltinus Omaleng di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (22/10/2019).

Dia menambahkan dengan dioperasikannya cold storage berkapasitas 200 ton ini, produksi ikan di wilayah tersebut dari sebelumnya 100 ton diprediksi bertambah. “Kita tambah revenue dengan bertambahnya produksi, pemerintah setempat tambah PAD,” jelasnya.

Lebih lanjut Yana berharap agar kerja sama dengan Pemkab Mimika tidak hanya dalam pembangunan cold storage melainkan dimungkinkannya pembuatan pasar ikan guna merangsang pasar lokal di wilayah Indonesia timur itu. 

Perinus sebelumnya telah beroperasi di 10 tempat. Untuk pengelolaan cold storageyang bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Pemda, berada di Muara Baru dengan kapasitas 2000 ton, Sumenep 200 ton, dan Talaud 200 ton. Sementara yang dimiliki sendiri, yakni di Sorong dengan kapasitas 350 ton, Ambon 350 ton, Bitung 350 ton, Bacan 200 ton, Makasar 100 ton, Surabaya 250 ton, dan Benoa 300 ton.

Narasumber : ekonomi.bisnis.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *