PROSPEK PT WIDODO MAKMUR UNGGAS Tbk, BAKAL TINGKATKAN KAPASITAS 64,28 PERSEN

Perusahaan peternakan ayam terintegrasi, PT Widodo Makmur Unggas Tbk menargetkan peningkatan kapasitas produksi tahun ini hingga 64,28 persen menjadi 21.000 ekor per jam dari kapasitas eksisting saat ini 13.500 ekor per jam.

Direktur Utama PT Widodo Makmur Unggas Ali Mas’adi mengatakan seiring peningkatan kapasitas tersebut perseroan akan membidik penjualan hingga Rp4,3 triliun naik dari Rp1,1 triliun raihan pada penjualan tahun lalu. Sejumlah ekpansi pun digencarkan guna mencapai berbagai target besar tahun ini.

Ekspansi itu di antaranya membangun fasilitas breeding PS farm berlokasi di Yogyakarta, fasilitas layer commercial farm di Klaten, fasilitas hatchery di Sukabumi, fasilitas broiler commercial farm di Wonogiri, fasilitas slaughterhouse di Cianjur, dan fasilitas feedmill di Ngawi.

“Kami masih melihat prospek bisnis perunggasan di Indonesia ini masih besar mengingat konsumsi per kapita kita masih lebih kecil dibanding negara di Asia lain sedangkan proyeksi peningkatan GDP akan sejalan dengan proyeksi peningkatan konsumsi unggas,” katanya dalam jumpa media secara virtual, Rabu (6/1/2021).

PT Widodo Makmur Unggas Tbk. hari ini menggelar Due Diligence Meeting & Public Expose Penawaran Umum Perdana Saham, dengan target dana segar Rp841 miliar hingga Rp1,2 triliun

Ali menyebut saat ini pabrikan juga sudah memiliki pembeda dengan pabrikan lain yang bergerak dalam bidang perunggasan, yang mana Widodo Makmur Unggas fokus pada industri rumah potong yang menghasilkan produk daging, dan carcass, serta turunannya.

Sejumlah strategi bisnis pun akan dilakukan guna menjaga efisiensi dan mitra bisnis. Salah satunya dengan terus memperluas kapasitas rumah potong agar pemeliharaan ayam tidak terlalu lama. Perseroan juga berencana membangun coldstorage livebird guna menjaga stabilitas harga di mitra penjualan perseroan.

Ali mengaku saat ini pabrikan mengambil bahan baku utama atau sekitar 60 persen dari hasil perternakan sendiri, dan sisanya 40 persen dari peternak mandiri yang belum memiliki rumah potong.

“Untuk penetrasi pasar saat ini kami 50 persen masih di luar Jawa, tetapi dengan selalu menjaga produk yang berstandar internasional market,” ujar Ali. Menurutnya, hal itu guna menjaga kualitas agar pada saatnya perseroan sudah dapat melakukan ekspor maka produk sudah siap dan sesuai.

Saat ini perseroan melakukan distribusi dan penjualan produk melalui household dan pasar modern di antaranya Carrefour, Transmart, dan Lottemart. Tak hanya itu, pabrikan juga medistribusikan untuk industri processing, berbagai pasar tradisional, serta horeca yang di antaranya Ayam Goreng Karawaci dan Warung Upnormal.

Sebelumnya, perusahaan ini juga menjalin kerjasama dengan PT Retail Komoditas Nusantara untuk meningkatkan layanan dengan jangkauan distribusi yang mencangkup setidaknya 150 kota/kabupaten se-Indonesia.

Widodo Makmur Unggas merupakan anak usaha Widodo Makmur Perkasa milik Tumiyana, bekas Direktur Utama BUMN Kontruksi Wijaya Karya. Perusahaan ini berdiri dengan cikal bakal sebuah koperasi pada 1995 di Klaten dengan bisnis penggemukan sapi.

Sumber : https://ekonomi.bisnis.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *