PT BOEHRINGER INGELHEIM INDONESIA MEMPERKENALKAN AVINEW® NEO UNTUK MENGATASI ND

Boehringer Ingelheim merupakan sebuah perusahaan farmasi yang berpusat di Ingelheim am Rhein, Jerman. Sejak berdiri tahun 1885, Boehringer Ingelheim memiliki komitmen tinggi di bidang research & development, produksi, dan pemasaran produk farmasi berkualitas bagi kesehatan manusia dan hewan. Boehringer Ingelheim mulai memasuki pasar Indonesia sejak Juni 1969, saat ini dikenal dengan PT Boehringer Ingelheim Indonesia.

Dr. Armin Wiesler selaku Country Managing Director and Head of Animal Health Boehringer Ingelheim South East Asia and South Korea (SEASK) yang membuka kegiatan ‘Virtual Launching Avinew® NeO’ melalui platform Zoom, pada hari Rabu, 9 Juni 2021, mengatakan bahwa Boehringer Ingelheim memiliki pengembangan baru dari produk vaksin Avinew terdahulu, dengan pengembangan inovasi teknologi berkelanjutan melalui Avinew® NeO yang tetap memberikan manfaat yang sama, namun memiliki kelebihan yang lebih praktis, mudah dan cepat untuk disiapkan dan menawarkan inovasi berkelanjutan untuk lingkungan yang lebih baik bagi kesehatan manusia dan hewan. Hal senada disampaikan Peter O. Martinez selaku Animal Health Director PT Boehringer Ingelheim Indonesia. Peter mengungkapkan bahwa Boehringer Ingelheim Indonesia berkomitmen untuk memberikan solusi melalui produk invoasi yang eco-friendly, convenient, safe dan efficient. “Pada hari ini Bapak Tony Unandar dan Dr. Andreas Herrmann akan memberikan informasi update mengenai kesehatan unggas dan mengulas produk Avinew® NeO,”ujarnya.

Pada kesempatan ini, President Director PT Boehringer Ingelheim Indonesia, Cyndy B Galimpin, juga turut memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut. Beliau berujar bahwa kesehatan bagi hewan sama dengan memberikan kesehatan bagi manusia karena keduanya saling terhubung dan berkaitan. “Kami ingin memberitahukan bahwa Avinew® NeO merupakan vaksin aktif untuk mengatasi Newcastle Disease (ND) yang dapat mengurangi kematian dan tanda-tanda klinis yang terkait dengan penyakit, seperti gangguan pada saluran pernapasan ataupun saluran pencernaan pada unggas,” ujarnya.

Masih dalam acara yang sama, perwakilan dari distributor resmi yakni PT Romindo Primavetcom, melalui Direktur Pemasaran yakni Lukas Agus Sudibyo mengucapkan rasa
terima kasihnya atas kepercayaan Boehringer Ingelheim kepada Romindo dalam pendistribusian produk-produknya di Indonesia. “Romindo akan terus melayani kebutuhan pelanggan dengan memberikan produk-produk berkualitas tinggi,” ucap Lukas.

Pentingnya memahami mucosal immunity

Dalam sesi pemaparan materi mengenai ‘Constructing Mucosal Immunity in Modern Bird’, Tony Unandar yang merupakan seorang Private Poultry Farm Consultant menuturkan bahwa konsep kekebalan mukosa pada ayam modern berlaku pada broiler breeder maupun layer komersial. Menurutnya, selama
ini dikenal ada systemic dan mucosal immunity pada sistem kekebalan tubuh unggas. Kedua hal ini berbeda, pada systemic immunity memiliki dua model kekebalan yakni humoral immunity

yang bertugas untuk menangkap patogen atau virus yang berada di luar sel induk (menyebar dalam tubuh hewan) dan cell mediated immunity yang memiliki peranan penting untuk untuk membunuh virus yang sedang berada di dalam sel. Jika terjadi inveksi virus, maka cell mediated immunity akan berperan sangat penting.

Pada tingkat local immunity atau lebih dikenal dengan kekebalan lokal, terdapat mucosal immunity di mana saat ini dipahami jika mucosal immnuity terdapat antibody mediated immunity dan cell mediated immunity. Keduanya pun memiliki peranan penting dalam lingkungan mikro pada ayam untuk melawan patogen yang menyerang organ tubuhnya.

“Setiap bagian pada ayam telah membentuk bagian-bagian humoral immunity dan local immunity masing-masing seperti local immunity pada bagian kepala, sistem pernapasan, sistem reproduksi, sistem pencernaan. Pada bagian ini akan menunjukan tanda-tanda terjadinya peradangan pada bagian tertentu jika terserang patogen atau kondisi lingkungan yang tidak baik,” jelas Tony.

Selanjutnya, pada mucosal immunity terdapat dua bagian pertahanan, yakni innate defenses dan adaptive defenses. Respon pertahanan yang paling mudah untuk mendeteksi adanya perubahan pada organ mukosal biasanya terjadi pada bagian membran mukosal dan kulit. Kemudian, respon pertahanan lainnya pada pertahanan bagian dalam seperti munculnya phagocytes, peradangan, antimicrobial protein, dan lainnya

“Perlu diingat mucosal Immunity tidak semuanya diturunkan oleh induk kepada DOC. Maka dari itu, penting untuk mendeteksi sejak awal perubahan pada organ untuk mengamati

mucosal immunity yang dibentuk oleh unggas. Pencegahan sedini mungkin sangat diperlukan salah satunya dengan pemberian vaksinasi” imbuhnya.

Avinew® NeO

Salah satu penyakit pada unggas yang sering ditemukan di Indonesia yakni Newcastle Disease (ND). Pada unggas yang terjangkit virus ini akan mengalami gejala klinis dalam 2-3 hari setelah infeksi. Gejala klinis yang sering kali muncul antara lain gangguan pada saluran pernapasan, pencernaan, gangguan syaraf dan imunosupresi. Selain itu, terjadi penurunan produksi telur dan bahkan dapat menyebabkan kematian hingga 100%.

Dr. Andreas Herrmann selaku Director Global Avian Veterinary Technical Service Boehringer Ingelheim mengatakan bahwa Avinew® Neo adalah sediaan baru vaksin VG/ GA-Avinew dalam bentuk tablet effervescent. “Bahan aktifnya sama dengan yang digunakan vaksin VG/GA-Avinew konvensional dalam sediaan kering-beku (vial). Namun dengan teknologi yang dimiliki, Boehringer Ingelheim memberikan inovasi dengan bentuk lebih efisien yakni tablet biru effervescent yang dikemas dalam blister aluminium,” terangnya.

Dalam 1 tablet effervescent Vaksin Avinew® NeO setara dengan 1 vial Vaksin Avinew terdahulu. Hal tersebut dapat memberikan manfaat yang mengurangi penyimpanan, meminimalisir resiko kerusakan dalam penyimpanan vaksin, memberikan waktu persiapan yang lebih cepat dan memberikan homogenitas dalam pelarutan vaksin yang cepat dengan teknologi terbaru dari Boehringer Ingelheim.

“Hal ini memberikan dampak baik bagi lingkungan, karena berkurangnya limbah sampah botol vaksin dan jarum suntik. Dalam 1 blister Vaksin Avinew® NeO berisi 10 tablet vaksin. Artinya terjadi pengurangan limbah kemasan yang mencapai 90%. Pengaplikasian vaksin Avinew® NeO sangat mudah dan aman untuk digunakan,” jelas Andreas.

Sumber : https://www.poultryindonesia.com/ Adv

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *