Sahamnya pun langsung melesat pada pembukaan perdagangan hingga 25,56 persen ke level 226 dari harga penawaran perdana di level 180. Widodo Makmur Unggas ini menjadi perusahaan yang tercatat keenam pada 2021 dengan kode saham PT Widodo Makmur Unggas Tbk.
“Langkah ini menjadi pintu gerbang menuju pasar yang lebih dinamis. Kendati kondisi pasar saham masih menantang di tengah pandemi Covid-19,” kata Direktur Utama PT Widodo Makmur Unggas Tbk, Ali Mas’adi, Selasa (2/2/2021).
Ketika Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering, PT Widodo Makmur Unggas Tbk menetapkan harga saham IPO di angka Rp180 per lembar saham. Proporsi investor yang menyerap yakni investor institusi 69,5 persen dan ritel 30,5 persen.
Seiring dengan market yang didominasi oleh pemain ritel, saat ini diperlukan alokasi ritel yang mencukupi dan juga untuk menjaga likuiditas di pasar sekunder (secondary market).
Saham PT Widodo Makmur Unggas Tbk mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 4 kali selama masa penawaran umum. Bertindak sebagai Joint Lead Underwriters yakni PT CIMB Niaga Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, dan PT Samuel Sekuritas Indonesia.
PT Widodo Makmur Unggas Tbk juga berupaya menjaga minat investor di pasar sekunder menjadi lebih baik, dengan menurunkan total saham yang dilepas ke publik atau free float dari 35 persen menjadi 15 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Emiten yang bergerak di sektor perunggasan (poultry) ini, berencana menerbitkan instrumen surat utang atau obligasi korporasi di akhir tahun ini, untuk mendukung upaya Perseroan melebarkan sayap bisnis.
Harga Ayam Naik di Pertengahan 2020, Saham PT… Kenaikan harga ayam broiler sepanjang bulan Juni sempat mengangkat saham emiten poultry. Investor berekspektasi harga broiler yang naik signifikan akan membantu kinerja sektor poultry. Jika…
Saham Emiten Unggas Kembali Kepakan Sayap, Mana yang… Langkah pemerintah untuk menyerap ayam dari peternak membawa angin segar bagi laju saham emiten perunggasan yang telah menguat dua digit dalam sebulan terakhir. Ketangguhan kepakan…
JII Berakhir Turun Tajam,PT Unilever Indonesia & PT… Pergerakan indeks harga saham syariah, Jakarta Islamic Index (JII), ditutup turun lebih dari 1 persen pada perdagangan Rabu (13/11/2019), dengan saham PT Unilever Indonesia & PT…
DEMAND DAGING AYAM BESERTA TURUNANNYA MENJADI ANGIN… Menguatnya permintaan atau demand daging ayam beserta turunannya menjadi angin segar bagi emiten yang ada di sektor perunggasan (poultry). Hal ini diyakini juga menjadi momentum yang tepat…
DIPROYEKSI SEKTOR UNGGAS MASIH MENGHADAPI PEMULIHAN… Diproyeksi sektor unggas masih menghadapi pemulihan pada 2021 ini. Kunci utamanya ada pada menjaga persediaan mengingat permintaan terhadap unggas masih terpengaruh pandemi Covid-19. Pada perdagangan…
PROSPEK PT WIDODO MAKMUR UNGGAS Tbk, BAKAL… Perusahaan peternakan ayam terintegrasi, PT Widodo Makmur Unggas Tbk menargetkan peningkatan kapasitas produksi tahun ini hingga 64,28 persen menjadi 21.000 ekor per jam dari kapasitas…
Kinerja PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Tertekan,… Mirae Asset Sekuritas Indonesia menurunkan rekomendasi saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Menjadi hold dengan target harga Rp970 per saham. Analis Mirae Asset Sekuritas Emma Fauni mengatakan rekomendasi tersebut…
10 Saham Cetak Untung Terbesar pada Perdagangan 23 April Saham PT Menteng Heritage Realty Tbk. membukukan kenaikan harga terbesar pada perdagangan hari ini, ungkapnya Bisnis.com, Selasa (23/4/2019). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham…
Rekomendasi Saham Emiten Unggas, Dapatkah Melaju… Dari empat emiten unggas yang melantai di Bursa Efek Indonesia, pada Jumat (14/8/2020) saham PT Charoend Phokphand Indonesia Tbk, dan PT Japfa Tbk ditutup pada zona hijau…
Putar Otak Industri Farmasi Demi Sertifikasi Halal Sutinah dan Eko mengaku tidak begitu mempermasalahkan soal sertifikat atau logo halal obat yang dikonsumsi. Yang terpenting, ucap keduanya, adalah keamanan dari obat tersebut. Meski…