BUMN sektor peternakan PT Berdikari (Persero) telah menyiapkan sejumlah rencana bisnis pada 2020 untuk mendukung target peningkatan kinerja.
BUMN sektor peternakan PT Berdikari (Persero) telah menyiapkan sejumlah rencana bisnis pada 2020 untuk mendukung target peningkatan kinerja.

BUMN sektor peternakan PT Berdikari (Persero) telah menyiapkan sejumlah rencana bisnis pada 2020 untuk mendukung target peningkatan kinerja.

Pelaksana Tugas Direktur Utama Berdikari Oksan Panggabean dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI mengemukakan perusahaan setidaknya berencana membangun kandang sendiri mengingat usaha pembibitan yang selama ini berjalan hanya mengandalkan kandang sewaan.

Berdikari tercatat memiliki unit pengembangan bibit ayam galur murni (grand parent stock/GPS) yang berlokasi di Pasuruan dan Tasikmalaya. Keduanya beroperasi dengan mekanisme sewa kandang dan masing-masing mampu menampung populasi sebanyak 18.000 ekor.

Perusahaan pun memiliki peternakan pengembangan parent stock (PS) yang berlokasi di Sukabumi dengan populasi 25.000 ekor, Ciamis 90.000 ekor, dan Malang sekitar 100.000 ekor.

Sayangnya, Oksan tak menyebutkan secara pasti berapa kebutuhan pendanaan untuk merealisasikan rencana ini.

“Kami berencana memiliki kandang sendiri karena sejauh ini kami pakai dengan mekanisme sewa dan ini tentunya berdampak pada biaya dan harga pokok produksi,” katanya, Selasa (21/1/2020).

Perusahaan pun berencana menjajal bisnis rumah potong hewan unggas (RPHU). Oksan menyebutkan rencana ini telah digodok sejak 2019 dan diharapkan dapat dieksekusi pada tahun ini.

Adapun model bisnis di RPHU ini nantinya bakal menyerap produksi ayam broiler final stock (FS) dari peternak mitra yang menjalin kerja sama dengan Berdikari. Oksan pun menjabarkan produksi livebird internal perusahaan juga akan diserap RPHU dan dipasarkan baik ke pasar hotel, restoran, dan katering serta pasar karkas segar.

“Usaha kami selanjutnya akan berfokus pada bagaimana meningkatkan penjualan baik di horeka maupun di pasar becek,” ujar Oksan.

Narasumber : https://ekonomi.bisnis.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *