Demam Babi Afrika (African Swine Fever/ASF) yang merongrong peternakan babi di Indonesia beberapa waktu lalu, dirasa masih meresahkan peternak. Hal ini dikarenakan sampai saat ini belum ditemukannya vaksin yang tepat untuk mengatasinya.
Sehingga perlu dipelajari bagaimana mencegah ASF dan meresponnya agar lebih sigap dalam menghadapinya. Pembelajaran mengenai mekanisme penularan penyakit merupakan salah satu upaya dalam menyusun strategi pengendalian suatu penyakit.
Potensi Serangga sebagai Vektor ASF
Serangga dan beberapa jenis artropoda berpotensi sebagai vektor dalam penyebaran ASF. Misalnya caplak dari genus Ornithodoros merupakan vektor yang berperan penting dalam penularan ASF.
Oleh karena itu, salah satu tindakan pencegahan ASF selain melakukan pengawasan biosekuriti yang ketat dan menerapkan regulasi transportasi lalu lintas babi/produk babi, juga penting melakukan pengontrolan vektor.
Mengingat penyakit demam babi ini merupakan penyakit yang baru masuk di Indonesia pada 2019 lalu, maka belum dilakukan studi lanjut mengenai potensi keterlibatan vektor dalam penularan ASF di Indonesia.
Tulisan ini akan mengulas mengenai tingkat risiko vektor yang memiliki kontribusi besar dalam penularan ASF, sehingga dapat mengarahkan strategi kontrol vektor yang efektif dan antisipasi penyebaran ASF secara signifikan dengan memahami kompetensi keterlibatan vektor di Indonesia.
Mengenal Vektor pada Penularan ASF
Penularan penyakit oleh vektor terjadi ketika seekor vektor memperoleh penyakit dari satu hewan dan menularkannya ke hewan lain. Penyakit ditularkan oleh vektor baik secara mekanis maupun biologis. Transmisi mekanis berarti… (Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Agustus 2020)
MENGENAL PENYAKIT AFRICAN SWINE FEVER Virus African Swine Fever (ASF) adalah virus DNA beruntai ganda termasuk dalam familie Asfarviridae sebagai agen penyakit ASF. Virus ini menyebabkan demam berdarah dengan tingkat kematian tinggi.…
ASF Menghantui, Unud Ancang-ancang Buat Vaksin isu wabah virus African Swine Fever (ASF) masih menghantui sebagian masyarakat di Bali, pemerintah melalui dinas terkait terus meyakinkan bahwa tidak ada masalah untuk mengkonsumsi daging babi.…
Kementan Sampaikan Cara Mencegah Penyakit Demam Babi… Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) bekerjasama dengan instansi terkait serta Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) terus memperkuat…
Sinergi Kemenkes Dan Kementan Waspadai Virus Flu… Virus Flu Babi Baru G4 EA H1N1 diyakini belum ditemukan di Indonesia, hal tersebut memgemuka pada saat Seminar Online Memahami dan Mewaspadai Ancaman Virus Flu…
Jumlah Babi Mati di Bali Dekati Angka 3.000 Ekor Angka kematian ternak babi di Bali terus bertambah. Hingga kini jumlah ternak babi yang mati di Bali sudah mendekati angka 3.000 ekor. Kabid Kesehatan…
TAHUN BERGANTI PENYAKIT MENANTI, BAGAIMANA MENGHADAPINYA? Tahun 2020 tinggal menunggu hitungan hari, namun begitu di tahun itu penyakit unggas tetap datang silih berganti. Sebagai bentuk introspeksi diri, mari sama-sama mengevaluasi apa…
KEMENTAN DUKUNG KONSEP ONE HEALTH CEGAH RESISTENSI… Kementerian Pertanian (Kementan) ikut memperingati Pekan Kesadaran Antimikoba Sedunia atau World Antimicrobial Awareness Week (WAAW) yang diselenggarakan pada 18 - 24 November. Ini sekaligus menunjukkan…
WASPADA HAMA PEMBAWA PENYAKIT PADA HEWAN DAN MANUSIA Lingkungan peternakan, baik peternakan unggas, sapi, domba/kambing, maupun babi, kerap menjadi sasaran polusi lingkungan di sekitarnya. Hal ini terutama karena bau tak sedap dari kotoran…
INDONESIA BEBAS RABIES 2030 Target Indonesia untuk terbebas dari rabies pada tahun 2030 dalam pelaksanaannya harus didukung perencanaan yang baik. Target per wilayah dan upaya pengendaliannya juga harus dibuat lebih…