8 KELAS FEED ADDITIVE

Feed additive adalah bahan pakan non nutrien yang ditambahkan dalam campuran pakan (ransum) untuk tujuan tertentu. Setiap feed additive memiliki mekanisme kerja yang berbeda-beda dalam meningkatkan kinerja ternak. Berikut ini beberapa feed additive yang disering ditambahkan dalam ransum, dengan tujuan meningkatkan kinerja pertumbuhan.

Antibiotik

Mekanisme kerjanya adalah dengan membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri di organ usus halus. Harapannya makronutrien dapat tercerna dan terabsorbsi secara optimal.

Probiotik

Mekanisme kerjanya adalah dengan cara menambah jumlah mikroba yang bermanfaat yang kemudian dapat mengurangi mikroba yang merugikan sehingga dapat meningkatkan kinerja pertumbuhan.

Prebiotik

Mekanisme kerjanya adalah dengan cara menyediakan substrat atau ‘makanan’ bagi mikroba yang baik. Agar mikroba yang bermanfaat dapat tumbuh dengan maksimal dan menghambat bakteri negatif.

Fitobiotik

Mekanisme kerjanya dengan cara mematikan mikroba patogen, meningkatkan sekresi enzim pencernaan, memperlancar aliran darah, mengurangi kadar glukosa darah, memperbaiki keadaan organ dalam, memperbaik fungsi organ dan saluran pencernaan, meningkatkan nafsu makan, meningkatkan kualitas produk pencernaan dan fungsi khusus lain.

Enzim

Mekanisme kerjanya dengan cara menambah atau melengkapi jumlah enzim dalam saluran pencernaan yang tujuannya melengkapi nutrien pakan.

Asam Organik

Mekanisme kerjanya dengan cara menurunkan pH saluran pencernaan dengan harapan mikroba patogen tidak tahan karena sensitif terhadap perubahan pH, dan menyebakan mikroba patogen tidak bisa tumbuh dan berkembang biak bahkan mati.

Zat Warna/Aroma

Ditujukan untuk meningkatkan palatabilitas dan konsumsi pakan.

Antioksidan

Antioksidan adalah senyawa yang mencegah ketengikan (rancidity) oksidatif dari lemak tak jenuh. Ketengikan tersebut penting untuk dicegah karena dapat merusak vitamin A, D, E, dan beberapa vitamin B kompleks. Semua bahan pakan akan mengalami kerusakan, terlebih bahan pakan yang kaya lemak. Bahan pakan yang kaya lemak ini akan mengalami auto oksidasi dan segera mengalami proses ketengikan. Untuk mencegah oksidasi bahan pakan, maka secara rutin mestinya antioksidan diberikan dalam bahan pakan ternak.

(Sumber: Prof Dr Ir Zuprizal, Perkembangan Pakan Unggas (Ayam) di Indonesia dan Teknologi Feed Additive)

http://www.majalahinfovet.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *