Memang ada beberapa faktor yang menentukan pencapaian hasil akhir dari proses pemeliharaan, seperti bibit (DOC), cara pemeliharaan/tata laksana/manajemen, kesehatan dan pakan. Dimana masing-masing faktor tersebut tidak sama dalam memberi kontribusi pengaruhnya terhadap hasil akhir/performance maupun terhadap biaya pokok produksi. Saat ini kontribusi pakan adalah jelas paling tinggi, yaitu ± 70%, kesehatan ± 6%, tata laksana/manajemen ± 12% dan bibit/DOC ± 12%.
Ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan bila memelihara ayam pedaging saat ini, diantaranya:
1. Pemeliharaan Minggu Pertama
Manajemen selama tujuh hari pertama terutama selama tiga hari pertama adalah kunci dalam pencapaian bobot badan terbaik di minggu pertama. Manajemenbroilerterutama selama tujuh hari pertama dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti suhu, kelembapan, kualitas udara (kadar amonia), kualitas litter/sekam (kelembapan) dan perilaku ayam. Ada beberapa penelitian yang dapat dipakai sebagai pedoman agar pemeliharaan ayam pada minggu pertama lebih serius lagi yaitu bahwa ayam-ayam berumur muda yang kekurangan pemanas selama 45 menit, maka akan kehilangan bobot badan 135 gram pada umur 35 hari. Jika satu bagian flok mengalami kondisi tersebut maka tingkat keseragaman yang dihasilkan akan rendah.
Sebaliknya, pemanasan berlebih pada ayam-ayam berumur muda akan menekan laju pertumbuhan dan menurunkan bobot badan umur tujuh hari. Dengan perlakuan senada, jika pemanasan berlebih terjadi di satu bagian flok, maka akan dihasilkan tingkat keseragaman yang rendah pula. Kunci manajemen selama tujuh hari pertama adalah observasi dan respon terhadap kebutuhan ayam. Faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap bobot umur tujuh hari tersebut sangat penting karena mampu menurunkan konsumsi pakan. Bila ayam mengalami penundaan masuk dalam brooding sehingga ayam terlambat diberi pakan, bila penundaan itu selama 24 jam, maka pada usia 14 hari ada perbedaan pencapaian bobot ± 110 gram. Bila ayam umur tujuh hari bobotnya ± 60 gram dari standar, maka saat panen usia 42 hari juga akan berbeda dari standar ± 60 gram. Berikut ini adalah faktor-faktor utama manajemen yang mempengaruhi pencapaian bobot badan umur tujuh hari:…Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi November 2020(MAS-AHD)
ATUR VENTILASI AGAR TERHINDAR DARI PENYAKIT Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil akhir produksi ayam broiler adalah beban panas yang tinggi (heat stress). Hal ini terjadi karena ayam broiler merupakan tipe ayam pedaging yang pada…
CBC UNPAD BAHAS DUA SISI BELGIAN BLUE Indonesia sepertinya masih berambisi untuk mewujudkan program swasembada daging sapi. Melalui berbagai peraturan pemerintah seperti SK Mentan 73/2018, SK Dirjen 6977/2018, dan bahkan Kepmentan RI…
Upaya Kementan Stabilisasi Perunggasan dan Serap… Ketua Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI), Mardani H. Maming mendorong para pengusaha dari generasi milenial terjun langsung dan berkecimpung di dunia…
KEMENTAN TEGASKAN FOKUS DI PRODUKSI, PENGAWASAN… Pengawasan Penyakit dan Pakan Ternak. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), I Ketut Diarmita menyarankan semua pelaku usaha, integrator, peternak mandiri serta…
IACEPA, Angin Segar Bagi Industri Sapi Potong Industri sapi potong khususnya penggemukan sapi bakalan (feedloter) berharap ada angin segar dari Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IACEPA). Hal itu terungkap pada Webinar Mimbar Trobos Livestok Seri…
Kementan Atur Pelaksanaan Kurban Di Tengah Pandemi Pemerintah berupaya menjaga jaminan keamanan dan kelayanan daging kurban dalam pelaksanaan ibadah kurban Hari Raya Idhul Adha 1441 H yang diprediksi jatuh pada 31 Juli…
Pacu Stabilisasi Perunggasan Dengan Implementasi… Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya melakukan stabilisasi usaha ayam potong, salah satunya dengan pola kemitraan.Pola kemitraan mendorong peternak ayam potong yang telah mengikutinya untuk mendapatkan…
KLARIFIKASI DIRJEN PKH TERKAIT PEMBERITAAN PENGADAAN… Direktur Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan), I Ketut Diarmita memberi penjelasan terkait pemberitaan media online Tempo.co, Selasa (28/4/2020). Menurut dia…
Dukung Prinsip GCG, BET Cipelang Laksanakan Audit Eksternal Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang sebagai salah satu Unit Pelaksana Tugas (UPT) yang berada di bawah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Ditjen…