POLA PEMELIHARAAN UNGGAS HOLISTIK DIBAHAS DALAM STUDIUM GENERALE FK UNPAD
 
Ketua Program Studi Kedokteran Hewan Unpad, Drh Endang Yuni Setyowati, dalam sambutannya mengatakan bahwa Studium Generale PPDH FK Unpad merupakan pekan pembekalan dan pembelajaran bagi mahasiswa PPDH sebagai persiapan sebelum memasuki semester baru.
 
Adapun ruang lingkupnya dijelaskan Endang, meliputi refresh materi terkait mata kuliah semester yang akan berlangsung, pembekalan dari para pakar/praktisi/stakeholder sesuai mata kuliah dan pemantapan materi terkait problem terkini dunia kedokteran hewan.
 
“Alhamdulillah di kondisi pandemi sekarang ini kita mendapat mitra-mitra yang sangat baik sebagai wahana mahasiswa koas untuk kegiatan pencapaian kompetensi sebagai dokter hewan,” ujar Endang.
 
Ia berharap, “Semoga apa yang disampaikan oleh para narasumber memberikan manfaat bagi mahasiswa dan masyarakat lainnya, khususnya untuk kesejahteraan manusia melalui kesejahteraan hewannya.”
 
Pada kesempatan tersebut, national poultry technical consultant, Drh Baskoro Tri Caroko (BTC), didaulat sebagai narasumber sesi kedua mewakili Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia (ADHPI). Dihadapan sekitar 40 mahasiswa kedokteran hewan Unpad, Baskoro mengupas materi mengenai upaya sektor perunggasan dalam mewujudkan sumber pangan yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH), terkait pola pemeliharaan unggas secara holistik sebagai strategi pengendalian penyakit untuk meningkatkan produktivitas.
 
“Sebagai calon dokter hewan, pola pemeliharan unggas secara holistik menjadi sangat penting agar bisa mengurai akar masalah secara profesional dan memberikan manfaat kepada peternak,” kata Baskoro.
 
Lebih lanjut dijelaskan, pola pemeliharaan holistik menjadi acuan dokter hewan perunggasan karena memperhatikan faktor lingkungan, hewan dan manusia, atau interaksi ketiganya, serta tentunya kesehatan unggas, kepentingan pemilik dan kemakmuran sesama manusia.
 
“Implementasinya pada peternakan unggas yakni pengendaliannya langsung pada sumber penyebab kejadian penyakit dan menjadi solusi praktis, efektif dan efisien untuk mencegah terjadinya re-emerging disease,” jelas dia.
 
Ia juga menegaskan, dengan pemeliharaan secara holistik dapat dengan mudah mengendalikan penyakit dengan mencegah terbentuknya sumber penularan dan menghilangkan penyebab terjadinya stres. Lebih memperhatikan kesejahteraan unggas dengan pakan berkualitas dan tertib vaksinasi.
 
“Dengan berhasil mencegah penyakit dan penyakit re-emerging, daging dan telur unggas menjadi aman, sehat, utuh dan halal, serta bebas dari residu antibiotik dan bahan kimia lainnya,” pungkasnya. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *