Kalangan pengusaha ikan patin dan lele siap meningkatkan pasokan kebutuhan ekspor khususnya Arab Saudi yang memiliki permintaan tinggi, salah satunya karena jumlah jamaah umrah dan haji asal Indonesia yang cukup besar.

Ketua Asosiasi Pengusaha Catfish Indonesia (APCI), M. Suhadi mengatakan industri ikan pangasius atau patin masih terus berkembang dan potensi pasar untuk kebutuhan haji cukup besar mencapai 600 ton dan untuk jamaah umrah pun lebih besar.

“Saat ini saja jamaah haji Indonesia mencapai 231.000 per tahun, sedangkan jamaah umrah Indonesia diperkirakan mencapai 1,3 juta pada 2020, ini berarti potensinya besar,” katanya kepada Bisnis, Senin (30/12/2019).

Dia menjelaskan produksi ikan pangasius pada 2017 telah mencapai 319.967 ton, lalu pada 2018 kembali meningkat menjadi 391.151 ton. Sebanyak 2.000 ton/bulan bahan baku ikan dikirim ke pabrik pengolahan untuk diolah menjadi fillet.

Produksi ikan patin tersebut berasal dari beberapa sentra seperti Sumatera Uara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan.

Selama ini, lanjutnya, industri ikan pangasius Indonesia lebih banyak bermain di pasar dalam negeri saja. Pangasius fillet pun menduduki posisi sebagai ikan yang paling populer di pasar domestik.

“Saat ini konsumsi fillet ikan pangasius bisa memenuhi dari keseluruhan konsumsi fillet ikan dalam negeri karena selain dipasarkan di supermarket untuk konsumen rumah tangga, ikan fillet juga diserap oleh hotel, restoran, catering (horeka) dan penerbangan,” ujarnya.

Ketua Bidang Budidaya Patin APCI, Imza Hermawan menambahkan potensi pasar di Arab Saudi ini juga didukung oleh kunjungan Konjen RI untuk Jeddah Eko Hartono ke sentra produksi pagasius di Jombang dan Tulungagung akhir pekan lalu.

“Kunjungan mereka untuk melihat proses budidaya dan pengolahan ikan pangasius dan memastikan kesiapan pelaku usaha di bidang industri ikan pangasius untuk memenuhi kebutuhan jamaah haji dan umrah asal Indonesia,” katanya.

Berdasarkan APCI, pada 2019 pengusaha patin telah mampu mengekspor 236.000 ton produk olahan pangasius berupa fillet dan steak ke Arab Saudi.

Dari rencana pengiriman patin sebanyak 25 kontainer, tahun ini terealisasi hanya 11 kontainer lantaran sempitnya waktu dari proses produksi, penyediaan dokumen dan syarat ekspor hingga proses pengiriman.

Narasumber : https://ekonomi.bisnis.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *