Kementerian Kelautan dan Perikanan mendorong industri perikanan di Jawa Tengah untuk meningkatkan hasil produksi. Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan dorongan bagi pelaku industri perikanan perlu karena selain menyerap tenaga kerja, majunya sektor industri ini akan berdampak pada pendapatan asli daerah dan menyumbang devisa negara melalui ekspor.

Seperti yang berlangsung hari ini. Edhy melepas ekspor 1 kontainer produk olahan udang dari Kabupaten Pati, Jawa Tengah ke Jepang. Produk yang dieskspor antara lain nobashi black tiger dan ebi furai sebanyak 8 ton, hasil produksi PT Dua Putra Utama Makmur, Tbk.

“Dengan pelepasan ini, semoga ekspor tetap terus berlanjut dan menyumbang devisa untuk negara. Karyawannya juga bisa terus tersenyum,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (30/1/2020).

Adapun produk olahan ikan yang dihasilkan PT Dua Putra Utama Makmur cukup banyak, di antaranya iabashi vannamei, nobashi black tiger, ebi fry, ebi furai, ebi fritter, ebi katsu, ika katsu, marugoto, cuttle fish fillet, cuttle fish tentacle, matsukasa cuttle fish, dan sashimi.

Tahun lalu, perusahaan ini setiap bulannya melepas ekspor dengan jumlah rata-rata 9 kontainer. Tujuan ekspor adalah Jepang.

Sementara itu, komoditas perikanan lainnya yang turut menjadi unggulan  ekpor Indonesia adalah rajungan. Merujuk data sementara dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2019, nilai ekspor rajungan dan kepiting sebesar US$393 juta, dengan volume 25.900 ton. Pangsa pasar rajungan mencakup Amerika Serikat, China, Malaysia, Jepang, Singapura, Prancis, hingga Inggris.

Provinsi Jawa Tengah sendiri merupakan salah satu daerah penghasil rajungan. Hingga pertengahan Januari 2020, sebanyak 161 ton rajungan asal Kabupaten Demak dan Rembang senilai Rp39,37 miliar telah berhasil diekspor dari ke Amerika Serikat dan Hongkong.

Narasumber : https://ekonomi.bisnis.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *